buat temen temen akku ni..
pastinya tau etika dan moral kan??
kita akan bagi"pengetahuan sedikit..apa itu moral dan etika...
PENGERTIAN ETIKA , MORAL
Etika
- Etika dalam islam disebut akhlak. Berasal dari bahasa Arab al-akhlak yang merupakan bentukjamakdari al-khuluq yang berartibudipekerti, tabiat atau watak yang tercantum dalam al-qur’an sebagai konsideran. (Pertimbangan yg menjadi dasar penetapan keputusan, peraturan)
- Etika merupakan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan upaya menentukan perbuatan yang di lakukan manusia untuk dikatakan baik atau buruk, dengan kata lain aturan atau pola tingkah laku yang dihasilkan oleh akal manusia.
- Etika secara etimologi berasal dari bahasa Yunani ethos , yang berarti adat kebiasaan.
- Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, etika diartikan ilmu pengetahuan tentang asas – asas akhlak. Ahmad Amin menegaskan etika ialah ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk, menjelaskan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia.
- Etika secara terminologis, menurut Ahmad Amin etika ialah ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk yang seharusnya dilakukan oleh manusia.
- Etika dalam Encyclopedia Britania dinyatakan sebagai filsafat moral, yaitu studi tentang sifat dasar dari konsep baik dan buruk, harus, benar dan salah ( Zubair 1980)
- Etika adalah sebuah tatanan perilaku berdasarkan suatu sistem tata nilai suatu masyarakat tertentu, Etika lebih banyak dikaitkan dengan ilmu atau filsafat, karena itu yang menjadi standar baik dan buruk itu adalah akal manusia. Etika bersifat relative yakni dapat berubah-ubah sesuai dengan tuntutan zaman.
Moral
- Moral secara etimologis berasal dari bahasa latin Mores, bentuk plural dari Mos yang berarti kesusilaan, tabiat atau kelakuan.
- Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, dari W.J.S Poerwodarminto dijelaskan bahwa moral adalah ajaran tentang baik-buruk dari perbuatan.
CONToh nya..
perbedaan pandangan Moral, Etika di Jerman dan Indonesia.
Saya sering mendengar kadang kadang orang Indonesia yang tidak mengerti akan kelakuan atau kebiasaan orang Jerman dan juga kebalikannya.
Tulisan ini bermaksud untuk menyumbang atau hanya usaha sedikit memberi penjelasan tentang etika atau penilaian tentang moral di satu bangsa ( hal ini di Indonesia ) dan bangsa lain ( hal ini di Jerman ) yang berlainan.
Di Jerman sekarang ini sedang merisaukan jumlah penduduknya yang tiap tahun makin mengurang.Berusaha menarik orang asing yang mempunyai keahlian untuk bekerja dan tinggal disana. Kanzlerin Merkel, Mentri Tenaga Kerja Van d.Leyen, Mentri Perekonomian Bruderle mengatakan perekonomian Jerman yang sekarang kembali tinggi akan menurun lagi, kalau tidak ada tambahan ahli ahli orang asing.
Tambahan
problem Jerman adalah kelahiran manusia yang makin sedikit dan umur
manusia di Jerman yang makin lama , artinya uang pemasukan untuk
pensiunan dan untuk tanggungan kesehatan makin kurang, sedangkan
pengeluaran makin banyak.
Dalam
berita terahir pemerintah Jerman akan memberi kemudahan untuk orang
asing yang bersedia bekerja dan tinggal di Jerman. Saratnya bisa
berbahasa Jerman, punya satu keahlian dan bisa menerima adat kebudayaan
Jerman.
Tapi mungkin bagi orang Indonesia ragu untuk bekerja dan tinggal disana, karena Etika dan Kemoralan Jerman tidak bisa dimengerti.
Dengan
tulisan ini semoga bisa ada pengertian dari kedua pihak,ada toleransi
antar kedua bangsa ,bisa memamfaatkan kebutuhan kedua bangsa.
Moral adalah subyek dari beberapa penelitian.
Etika adalah disiplin filsafat,berasal dari bahasa Yunani ethos yang berarti adat kebiasaan,satu cara pembahasan ciri sikap perilaku, nilai hidup , kebajikan, validitas klaim, penuntutan hidup, argumen, dll dipelajari , dinilai dan ditentukan menjadi satu aturan yang berlaku.
Dalam menentukan satu etika ada sarat saratnya. Penilaian mana yang dinamakan etika baik atau buruk tergantung dari tempat kediaman masarakat , kebudayaan , agama dan tradisi.Jadi etika ini di dunia berbeda beda.
Umpamanya
etika Jerman tidak sama denga etika Indonesia karena dua negara yang
berlainan adat istiadat, kebudayaannya, berlainan Agamanya dan juga
berlainan iklimnya.
Moral dari bahasa latin Moralitas yang berarti adat kebiasaan. Adat kebiasaan yang bernilai baik.Moral secara eklisip adalah hal hal yang berhubungan dengan kesosialan individu. Penilaian terhadap moral tergantung dari adat kebudayaan, tradisi , Agama masyarakat setempat . Jadi Moral adalah hasil produksi dari Kebudayaan,Tradisi dan Agama.
Moralitas dalam konteks unit sosial atau organisasi merupakan salah satu objek dari Kesosialan .
Prof.Dr.Ayala
Francisco berpendapat dalam mengartikan penilaian Etik dan Moral juga
tergantung dari pendidikan ( Intelektuel ) manusia.
Terachir Luhman mengatakan bahwa penilaian, pendangan Moral dan Etik juga tergantung dengan perkembangan satu bangsa.
Kadang
dalam penggunaan sehari hari kata moral dipergunkan juga umpamanya
sebagai unjukan motivasi orang ( moral cara kerja, moral pasukan dsb )
Disini ada istilah yang dikatakan ber moral dan tidak bermoral.
Saya tidak membahas tentang etika dan moral ini secara mendalam , tidak membicarakan tentang teori etika , tetapi ingin bicara tentang pandangan atau penilaian arti moral, etika di Indonesia dan di Jerman yang berbeda.
Saya
tidak menilai etika , moral mana yang baik di Jerman atau di Indonesia ,
karena keduanya disesuaikan dengan kehidupan, kebudayaan masing masing.
Dengan contoh contoh dibawah ini bisa melihat perbedaannya .
1.Wanita dan laki laki bercinta didepan umum atau wanita dan laki laki hidup bersama tampa kawin di Indonesia dipandang tidak bermoral , etika yang jelek , di Jerman dipandang normal , tidak melangar etika .
2.Satu pekerja( tukang tembok,sarjana mesin, atau dokter, atau pekerja lain mengerjakan
pekerjaannya asal sajah , tidak teliti, tidak memperhatikan jam kerja ,
malas di Jerman dipandang hal yang tidak ber moral , etika hidup yang
jelek di Indonesia hal ini dimaklumi, tidak melanggar etika.
3.Minuman yang mengandung alkohol seperti minuman anggur ( wine
) , bir, Champagne,Sekt,Rum,Korn,whisky,Brandy, Cognag , Grafa ,
Aquavit dsb, termasuk satu kultur yang sudah ratusan tahun (
mungkin ini sesuai dengan iklimnya). Umpamanya minum wine ada aturannya
, wine apa yang harus diminum,kapan minum wine, caranya minum wine dan
Juga ada penyesuaian gelasnya.Jadi minum minuman yang mengandung alkohol yang berkultur tidak dianggap tak bermoral , kecuali mabok mabokan.
Di Indonesia karena berdasarkan agama minuman apapun yang mengandung alkohol dianggap tidak beretika dan tidak bermoral. Apalagi sampai mabok.
4.Seorang
pengendara mobil tidak memperhatikan aturan lalu lintas, tidak
menghormati orang yang jalan kaki , nyerobot nyerobot di Jerman di
pandang tak bermoral di Indonesia tidak dinilai dengan kemoralan
manusia.
5.Tidak
memperhatikan kebersihan rumah, tempat umum,tempat jalan kaki dimuka
rumah , membuang kotoran, sampah semaunya di Jerman dianggap tidak
bermoral di Indonesia dianggap tidak ada hubungannya dengan moral..
6.Beristri
lebih dari satu ( Poygami ) di Jerman satu hal yang tak ber moral dan
satu etika yang jelek, di Indonesia dianggap biasa.
7.Tidak bakti dan tidak menurut kata orang tua di Indonesia adalah satu hal yang tak
bermoral dan etika yang jelek, di Jerman bakti dan selalu menurut orang
tua bukan hal yang harus atau kata bakti kepada orang tua di Jerman
tidak ada.
8.Tidak memperhatikan kewajiban sebagai warga negara
umpamanya tidak bayar pajak atau menipu pajak ini di Jerman dipandang
tidak bermoral , menjalankan etika yang tidak baik, di Indonesia di
kecam tetapi tidak ada hubungannya dengan moral manusia.
9.Tidak
bersembahyang, tidak puasa dalam bulan Ramadan ,tidak melakukan jakat
di Indonesia dipandang orang yang tak ber moral , di Jerman tidak
menjadi persalahan kalau tidak sembahyang.Jakat tidak ada karena mereka
pandang setiap warga membayar pajak yang cukup besar ( 23 sampai 43 %
dari bruto pendapatan ) dan dari hasil pemungutan pajak ini diberikan
untuk bantuan negara negara yang sedang berkembang atau yang dalam
kesusahan.Juga ada yang namanya pajak gereja yaitu 3 % dari pendapatan
bruto tiap bulan.
Kesimpulan yang diambil dari beberapa contoh penilaian Moral dan Etika dari dua bangsa.
Dari
contoh ini terbukti bawa penilaian moral dan etika tergantung dari
faktor faktor yang diatas diuraikan yaitu adat istiadat ,kebudayaan ,
agama masarakat setempat .
Kelihatannya di Indonesia lebih mendasarkan keagamaan dan di Jerman lebih dikemukakan faktor Kebudayaan
Kita tidak bisa menilai bahwa etika di Jerman itu rendah
dan di Indonesia tinggi atau kebalikannya.Atau orang Jerman bermoral
tinggi dan Indonesia rendah atau kebalikannya, karena etika dan penilaian moral di Indonesia dan di Jerman berlainan.
Beberapa hal yang barangkali bersangkutan dengan pendidikan ( pendapat Ayala Francisco ) tentang contoh Nr. 4 dan 5 .
Semoga tulisan ini memberi pengertian yang baik untuk kedua bangsa dan bisa saling menghormati.
Kalau
ada kata kata yang tidak sesuai mohon dimaafkan.Begitu juga dengan
kesalahan kesalahan dalam mempergunakan bahasa Indonesia mohon dimaklum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar